Daftar (ga lengkap) Pemeran Mahabharat 2013 Star Plus part 2

Lanjutan dari ini. Seperti yang gw janjikan, post ini kita akan membahas bokap-nyokapnya Pandawa dan Kurawa

11. Ved Vyas/Vyasa/Wyasa (Atul Mishra)

Ved Vyas/Wyasa terkenal di agama Hindu sebagai pengarang Mahabharata dan yang mengklasifikasikan Veda/Weda menjadi 4 bagian. Di Mahabhrata sendiri, Vyasa adalah anak dari Satyavati/Satyawati dengan pertapa Parashara. Setelah lahir, Vyasa langsung tumbuh jadi anak muda dan berjanji pada ibunya bahwa ia akan datang tiap kali ibunya butuh bantuan. Vyasa kemudian pergi bertapa.

Benar saja, Vyasa datang membantu Satyavati dalam 2 hal, pertama untuk melakukan niyoga pada istri-istri Vichitravirya untuk mempertahankan keturunan bangsa Kuru, yang kedua untuk membelah daging lahiran Gandhari menjadi 100, menanam dalam pot dan dari pot-pot itu lah lahir Kurawa. Vyasa juga yang memberikan Sanjaya, kusir Dhristarashta, penglihatan gaib mengenai perang Kurukshetra agar Sanjaya dapat menceritakannya kepada Dhristarashta serta Vyasa juga yang memberitahu Satyavati untuk bertapa di hutan supaya ia tidak melihat kehancuran bangsa Kuru di generasi yang akan datang.

Dalam penulisan Mahbharata, Vyasa mendiktekan Mahabharata kepada Ganesha. Tau kan Ganesha? Dewa pinter berkepala gajah. Lucunya dalam penulisan, Ganesha bikin syarat kalo Vyasa ga boleh berhenti mendikte, pinternyalagi Vyasa bikin syarat dia bakal ngedikte asal Ganesha bisa mikir dulu apa yang dia omongin sebelum nulis.

DI Mahabharat Star Plus, Vyasa mulai disebut saat Satyavati memerintahkan niyoga pada Ambika dan Ambalika, tapi orangnya sendiri baru nongol waktu Gandhari melahirkan daging yang kemudian dipecah ke dalam 100 pot. Vyasa juga yang menyarankan pada Pandawa untuk sekaligus menikahi Draupadi. LIMA-LIMAnya!

Btw, ga ada gambar yah. Ga nemu euy di google…ga canggih keywordnya.

12. Dhristarashta/Drestarasta (Anoop Thakur Singh)

Hmm, kebutaan ini berasal dari saat Ambika, jandanya Vichitravirya yang melakukan niyoga dengan Vyasa ketakutan dan menutup mata, sehingga anaknya terlahir buta. Dhristarashta digambarkan sebagai orang yang kuat, yang bahkan diakui oleh Bhishma sendiri. Namun, saat penobatan menjadi raja, Vidura/Widura kemudian mengajukan keberatan bahwa orang buta tidak bisa menjadi raja. Sebagai gantinya, Pandu, adiknya yang terlahir pucat, yang naik sebagai raja. Dhristarashta sendiri ngaku dalam hati kalo perkataan Vidura benar, tapi ya mana berani dia ngomong. Bahkan saat perang Kurukshetra nanti, ia kesal dan mengusir Vidura, sebelum akhirnya dia nyesal sih.

Karena kecintaannya pada anaknya, Duryodhana, Dhristarashta dikenal sebgaai raja yang lemah karena selalu nurutin keinginan anaknya. Tapi siapa yang bisa menyalahkan keinginan orang tua yang ingin mendambakan  anaknya menjadi pewaris kerajaan? Akibatnya, persaingan antara Kurawa dan Pandawa memuncak dalam perang Kurukshetra dan 100 anak Dhristarashta dibantai. Dhristarashta termasuk orang yang diam saja saat Draupadi dipermalukan.

Eh, begitu-begitu, raja ini kalo marah serem lho. Waktu ia memeluk Bheem/Bhima/Bima atau karena Krishna menggeser Bhima dan menggantinya dengan patung besi, Dhristarashta yang teringat seluruh anaknya dibantai Bhima kemedian meremukkan patung besi itu jadi bubuk.

Pada akhir hayatnya, Dhristarashta bersama Gandhari dan Kunti menyerahkan urusan kerajaan kepada Pandawa dan pergi bertapa di hutan. Mereka meninggal dalam kebakaran hutan.

Di Mahabharat Star Plus, ketika penobatannya digagalkan oleh Vidura, Dhristarashta ngamuk dan membuat dinding istana terbakar. Dhristarashta digambarkan cukup ambisius, dimana ia berharap Gandhari dapat menjadi matanya, makanya ia marah bukan kepalang saat Gandhari menutup matanya untuk merasakan kebutaan yang dialami suaminya selama ini. Waktu gw pertama kali nonton Mahabharat, gw ampe bingung ini Dhristarashta beneran buta ga sih? Bayangin, dia bisa melawan gajah, bisa ngelempar pisau macam dart gitu, bisa mendengar suara langkah orang. Het dah, ini Dhristarashta apa Toph si pengendali bumi dari Avatar The Last Airbender? Dhristarashta sendiri juga ikut keberatan saat penobatan Yudhisthira menjadi putra mahkota (rajyaabhisek kalo ga salah), dengan mengutip sejumlah alasan : Pandawa ga ngasih tau kalo mereka survive dari kebakaran istana Lakshagriha lah, poligami dengan Draupadi lah, Arjuna menyerang Karna lah, dll.

13. Pandu (Arun Singh Rana)

Bapaknya Pandawa atau lebih tepatnyanya bukan bapak kandung sih. Pandu dinobatkan menjadi raja setelah ada keberatan Dhrishtarashta yang buta menjadi raja. Denger-denger sih, Hastinapura dibawah pimpinan Pandu hidup sejahtera. Ya kebayang sih, rajanya cakep sih, diperankan Arun Singh Rana *ngedip*.

Oke oke, bedanya dengan Dhristarashta, Pandu terlahir dari hasil niyoga antara Ambalika, jandanya Vichitravirya juga dengan Vyasa. Disini karena penampakan Vyasa yang menakutkan, Ambalika menjadi pucat maka dari itu, anaknya terlahir pucat dan tidak sehat.

Pandu memiliki 2 istri yaitu Kunti, putri angkat dari raja Kuntibhoja dan Madri, putri dari Kerajaan Madra dan adiknya Raja Shalya. Suatu hari yang indah, Pandu yang sedang berburu salah memanah rusa yang ternyata jelmaan Resi Kindama. Resi dodol satu ini ternyata lagi ML sama istrinya dalam bentuk rusa, ya salah sendiri sih bisa dipanah gitu. Tapi sebelum mati, Resi Kindama mengutuk Pandu dimana kalo ia ML dengan istrinya maka ia akan mati saat itu juga. Mau ga mau, Pandu beserta kedua istrinya pergi bertapa di hutan dan Dhristarashta akhirnya dinobatkan jadi raja.

Di hutan, ternyata oh ternyata, Kunti ngasih tau Pandu bahwa dia punya mantra pemberian Resi Durvasa/Durwasa dimana mantra itu dapat memanggil dewa dan memberikan anak. Pandu sendiri saking gembiranya maka membuat list daftar anak yang bisa diadopsi, bisa dilihat disini kalo mau baca. Oleh karena itu, kemudian Kunti memanggil 3 dewa yaitu Dewa Dharma/Batara Dharma/Dewa Yama, Dewa Bayu/Batara Bayu/Vayu dan Dewa Indra, yang secara berturut-turut menjadi ayah dari Yudhisthir/Yudhistira, Bheem/Bhima/Bima dan Arjun/Arjuna. Kunti kemudian membagi mantra ini dengan Madri dan Madri memperanakkan si kembar Nakul/Nakula dan Sahadev/Sahadewa/Sadewa dari Ashvin Kumar/Ashwini Kumar.

Di suatu hari yang indah, Pandu kemudian tidak bisa menahan diri, melakukan ML dengan Madri dan akhirnya meninggal. Kematian Pandu membuat tahta Hastinapura jatuh ke Dhristarashta dan Satyavati bersama Ambika dan Ambalika pergi bertapa di hutan.

14. Vidura/Widura (Naveen Jingar)

Berbeda dengan Pandu dan Dhristarashta, Vidura/Widura terlahir dari pelayan Ambika dan Vyasa. jadi ketika tau anak yang terlahir dari Ambika dan Ambalika tidak cocok menjadi raja, Satyavati membujuk Ambika untuk sekali lagi melakukan niyoga dengan Vyasa. Dasar janda satu itu masih ketakutan, dia mengirim pelayannya untuk niyoga dengan Vyasa. Pelayan ini ga ketakutan dengan Vyasa, oleh karena itu, Vidura terlahir sehat dan pintar dan Vyasa memberkati ibunya sehingga ia tidak jadi pelayan lagi.

Biarkata bukan keturunan bangsawa, Vidura dididik oleh Bhishma dan dijadikan penasehat raja/mahamantri/patih gitu kali ya. Vidura lah yang angkat suara waktu Dhristarashta hampir diangkat jadi raja, karena sudah selayaknya dan sepantasnya orang buta tidak bisa jadi raja. Gara-gara ini nantinya Vidura berselisih dengan Dhristarashta menjelang perang Kurukshetra.

Vidura lah menyelamatkan Pandawa pada insiden Lakshagriha dengan cara mengirimkan pesan rahasi dan tukang gali yang menggali terowongan dari bawah istana ke hutan sehingga Pandawa bisa selamat dari kebakaran istana. Vidura juga yang sering menasehati Duryodhana untuk tidak bermusuhan dengan Pandawa. Bahkan saat Draupadi dipermalukan, hanya Vidura dan Vikarna/Wikarna yang berani angkat suara memprotes aksi tersebut sementara para tetua macam Dhristarashta, Bhishma, Drona dan Kripacharya diam saja.

Menjelang perang Kurukshetra, Krishna bermalam di rumah Vidura sebagai satu-satunya orang yang netral dan Krishna beralasan bahwa makanan di rumah Vidura enak dan disajikan dengan penuh cinta #eaaa. Tidak seeprti Bhishma yang punya kewajiban menjaga kerajaan Hastinapura, Vidura tidak berhubungan langsung kecuali hubungan keluarga dengan kerajaan makanya ia tidak ikut perang.

Di Mahabharat Star Plus, Vidura banyak diremehkan oleh Satyavati sebelum akhirnya dipercayai untuk menjaga Pandawa. Sayangnya insiden istana Lakshagriha, Vidura cuma punya peran mengetahui dan mengirim kabar mengenai istana tersebut kepada Pandawa, sedangkan sisanya kredit diberikan untuk Krishna. Vidura juga yang menyarankan pemecahan kerajaan saat persaingan antara Pandawa dan Kurawa makin memuncak.

15. Gandhari (Riya Deepsi)

Si putri cantik dari kerajaan Gandhara ini dipinang oleh Bhishma untuk dijadikan istri Dhristarashta. Nah gw rada-rada lupa nih, Gandhari itu diberkati mendapat 100 anak entah dari resi Durvasa/Durwasa, dewa Siwa/Shiva atau Vyasa/Wyasa. Ya itulah pokoknya.

Jadi saat Dhristarashta dan Gandhari menikah, Gandhari yang ingin merasakan penderitaan suaminya yang buta, menutup matanya dengan sehelai kain dan menjadi buta seperti suaminya sepanjang akhir hayatnya. Karena pengabdian ini, maka Dewa Shiva memberikan keuatan gaib pada mata Gandhari. Sewaktu hamil, Gandhari hamil sekitar satu tahun lebih. Berita bahwa Pandu telah memperoleh anak bikin Gandhari stres kemudian mukul-mukulin perutnya sampai lahirlah sebongkah daging. Daging ini kemudian dibagi jadi 100 dan dimasukkan ke dalam pot masing-masing oleh Vyasa dan dikubur dalam tanah. 1 tahun kemudian, dari pot itu keluar anak, yang kemudian disebut Kurawa, jadi ngerti kan kenapa Kurawa ada 100 orang? Tambahan lagi sebenarnya, dari daging-daging itu juga lahir anak perempuan yaitu Duhsala.

Inget kan tadi gw bru bilang kalo mata Gandhari punya kekuatan ajaib? Nah, sebelum perang Kurikshetra dimulai, Gandhari menyuruh Duryodhana ke kamarnya dalam keadaan telanjang, Sayangnya karena ditipu, Duryodhana masuk dengan menutupi kemaluannya, saat Gandhari melihat Duryodhana, seluruh badannya berubah jadi besi baja kecuali kemaluannya. Kemudian saat Pandawa memberikan hormatnya paska perang, pandangan Gandhari jatuh ke kakinya Yudhisthira dan membakar jari itu. Gandhari yang sedih kehilangan semua putranya kemudian mengutuk Krishna sehingga bangsa Yadawa musnah.

Di Mahabharat Star Plus, Gandhari digambarkan sebagai orang yang takut gelap, namun karena pernikahannya dengan Dhristarashta, ia memberanikan diri untuk bersumpah menutup mata selamanya untuk merasakan penderitaan suaminya. Tapi gara-gara perbuatannya ini, Dhristarashta awalnya menolak Gandhari sebagai istrinya.

16. Kunti (Shafaq Naaz)

Kunti atau Pritha, sebenernya aslinya anak Shurasena tapi diangkat anak oleh Raja Kuntibhoja. Saat Resi Durwasa/Durvasa mendatangi Raja Kuntibhoja, Kunti kemudian melayani Resi Durvasa. Durvasa yang puas dengan pelayanan Kunti, memberikannya mantra yang dapat meminta anak dari dewa. Nah, gara-gara mau tau, Kunti kemudian memanggil dewa matahari, Dewa Surya/Suryadev kemudian memperoleh anak bernama Karn/Karna lengkap dengan perisai dan anting emas/kavacha-kundala. Kalo di Indonesia, Dewa Surya memberikan anugerah dimana Kunti melahirkan anak saat itu juga lewat telinga jadi biar dianggap masih perawan. Nah, karena belum menikah, Karn/Karna dibuang ke sungai. Gilaaaa, jahat banget yah. Gara-gara ini nih, Karna musuhan ama Pandawa, adeknya sendiri *esmosi*.

Setelah itu, Kunti menikah dengan Raja Pandu dan ikut suaminya mengasingkan diri di hutan setelah dikutuk sama Resi Kindama. Kunti kemudian memberitahukan Pandu mengenai cara mendapatkan anak. Jadinya, Kunti mendapatkan Yudhisthira dari Batara Dharma/Dewa Dharma, Bhima dari Dewa Bayu/Batara Bayu/Vayu dan Arjuna dari Dewa Indra. Saat Pandu meninggal, Kunti bersama anak-anaknya yang disebut Pandawa, termasuk Nakula dan Sadewa kembali ke Hastinapura. Kunti kemudian mengenali Karna saat Rangbhoomi atau pertunjukkan dimana pangeran-pangeran berkompetisi mempertunjukkan keahliannya. Kunti juga berada bersama dengan Pandawa di istana kayu Lakshagriha, dimana istana ini merupakan perangkap dari Duryodhana dan Shakuni/Sangkuni untuk membunuh Pandawa. Liciknya, Kunti mengundang warga sekitar sejumlah 6 orang sehingga pada saat mereka lari dari istana yang kemudian dibakar, ada 6 jasad yang dikira sebagai dirinya dan Pandawa sehingga meyakinkan Duryodhana bahwa mereka telah mati.

Kunti juga membuat kesalahan dimana hidup paska kebakaran istana Lakshagriha, Arjuna memenangkan swayamvara Draupadi dan saat Arjuna meminta Kunti, yang saat itu sedang sibuk masak untuk melihat apa yang mereka bawa. Kunti malah meminta apapun yang mereka bawa untuk dibagi bersama, dimana artinya Draupadi harus menikah dengan 5 orang, semua Pandawa. Saat terjadi perpecahan kerajaan dan Pandawa pergi Khandavaprastha, Kunti tetap tinggal di Hastinapura. Ini sih akal-akalannya Duryodhana supaya Pandawa ga nyerang Hastinapura karena ibunya disana.

Peran Kunti terakhir yang penting saat dia akhirnya menemui dan mengakui Karna sebagai anaknya. Sebenernya tujuannya adalah suapaya anak-anaknya hidup tapi kan ga jelas apakah Karna juga diharapkan hidup sebagai anak, wong udah dibuang ke sungai dari awal lahir. Kunti membuat Karna berjanji untuk tidak membunuh Pandawa kecuali Arjuna, sehingga anak Kunti tetap 5 orang. Saat ada upacara mendoakan orang yang sudah meninggal, Kunti membuka rahasia Karna di depan Pandawa. Yudhisthira yang super shock mendengar hal itu kemudian mengutuk supaya wanita ga bisa jaga rahasia. Kunti kemudian bersama Dhristarashta dan Gandhari pergi bertapa di hutan pada akhir hidupnya dan meninggal dalam kebakaran hutan.

Di Mahabharat Star Plus, kegundah gulanaan Kunti dalam membuang Karna diwujudkan dalam dilemanya melalui dialog dengan pembantu fiktif bernama Priyamvada. Dan selama Mahabharata ini, Kunti selalu memperhatikan dan peduli sama Karna. Banyak scene yang menunjukkan hubungan Kunti dan Karna secara emosional dimana Karna selalu nangis tiap kali di dekat Kunti.

17. Madri (Suhani Dhanki)

Ga banyak juga yang bisa diceritain tentang istri kedua Pandu yang cepet mati ini. Madri berasal dari kerajaan Madra, adiknya raja Shalya. Ga seperti Kunti yang harus dimenangkan melalui swayamvara/sayembara, Madri justru ditawarkan oleh Shalya untuk menjadi istri Pandu untuk memperkuat hubungan politik kerajaan Hastinapura dengan kerajaan Madra. Pandu yang terpikat dengan kecantikannya Madri ya setuju aja.

Madri ikut bersama Pandu dan Kunti ke hutan, serta dibagi mantra oleh Kunti supaya bisa dapat anak. Madri kemudian memanggil Ashwini Kumar/Ashvin Kumar sehingga mendapatkan anak kembar yaitu Nakula dan Sadewa.

Again, pada suatu hari yang indah, Pandu yang sedang termenung melihat Madri dan tiba-tiba saja ingin ML. Madri yang berusaha menghindar juga tak kuasa melawan. Dan akhirnya…Pandu mati! Dipenuhi rasa bersalah, akhirnya Madri melakukan sati, yaitu membakar diri dengan api kremasi suaminya. Anak-anaknya, nakula dan Sadewa kemudian dirawat oleh Kunti.

Kalo di Mahabharat Star Plus, Madri ini adalah cewek kompetitif yang bersaing dengan Kunti untuk ngedapetin perhatiannya Pandu. Matinya juga aneh. Aslinya kan Madri terjun ke api pembakaran suaminya, tapi disini Madri pingsan dan rohnya keluar dan…mati. Selese deh.

18. Shakuni/Sangkuni/Sengkuni (Praneet Bhatt)

Shakuni bisa dibilang biang kerok utama terjadinya perang Kurukshetra. Kakaknya Gandhari ini dikatakan berjalan sedikit pincang dan paling ga setuju Gandhari menikah dengan pria buta macam Dhristarashta. Konon katanya, dulu pas jaman Bhisma atau Pandu, keluarga kerajaan Gandhara dipenjara dan hanya dikasih makan sebutir nasi. Seluruh anggota keluarga akhirnya setuju memberikan makanannya kepada Shakuni supaya Shakuni hidup dan bisa membalas dendam. Inilah kenapa Shakuni sangat ga suka dengan kerajaan Hastinapura.

Intrik-intrik yang digunakan Shakuni antara lain menjadi mentor Kurawa, terutama Duryodhana dengan menanamkan kebencian terhadap Pandawa serta menghasut untuk meracuni Bhima, berpartisipasi dalam pembangunan istana Lakshagriha, emnyuruh Purochana membakar istana Lakshagriha dan yang paling terkenal mengalahkan Yudhisthira dalam permainan dadu. Dadunya Shaqkuni bukan sembarang dadu. Konon dadu itu dibuat dari tulangnya ayah Shakuni sehingga dadu itu mempunyai kekuatan untuk mengeluarkan sesuai keinginan Shakuni sehingga ga bisa kalah dalam permainan dadu.

Hal lain lagi adalah meminta resi Durwasa untuk mengunjungi hutan dimana Pandawa tinggal selama pengasingan. Tujuannya sih saat datang, makanan Pandawa sudah habis dan resi Durwasa itu paling marah kalo dirinya dan pengikutnya ga dikasih makan, akhirnya ngutuk Pandawa deh. Terakhir, berpartisipasi dalam pembantauian Abhimanyu saat perang Kurukshetra. Di perang Kurukshetra nanti, Shakuni mati dibunuh Sadewa.

Yup, dalam Mahabharata gw berpendapat bukan Duryodhana yang jahat, tapi Shakuni lah yang ngomporin Duryodhana. Di Mahabharat Star Plus, Shakuni sebenernya kakak yang sayang sama adiknya, naik gunung buat ngumpulin kunang-kunang trus nemenin Gandhari saat berdoa ke Dewa Siwa saat anaknya ga lahir-lahir juga. Shakuni Mahabharat Star Plus juga lebih lihai ngomporin sih. Saat Dhristarashta ga jadi dinobatin jadi raja, Shakuni lah yang memprovokasi Dhristarashta buat ngelawan keluarganya sendiri, belum lagi menghasut Dhristarashta supaya Duryodhana dinobatkan jadi putra mahkota sebelum Pandawa masuk Hastinapura, meracuni makanannya Bhima, memerintahkan pembangunan dan pembakaran istana Lakshagriha, memprovokasi raja-raja yang diundang dalam swayamvara Draupadi untuk menyerang Arjuna dan tentunya pada episode di awal April ini, mengalahkan Yudhisthira dalam permainan dadu.

19. Dron/Drona/Dronacharya (Nissar Khan)

Drona merupakan guru militer yang mengajari Pandawa dan Kurawa. Sebenernya Drona sudah sejak kecil hidup miskin tapi bisa belajar ilmu perang bersama dengan Raja Drupada dari Kerajaan Panchala. Waktu berteman dengan Drupada, Drupada pernah berjanji bahwa ia akan membagi setengah kerajaannya kepada Drona. KemudianDronaa menikah dengan Kripi, adiknya Kripacharya dan punya anak namanya Asvatthama/Aswatthama. Aswatthama pernah minta dikasih susu tapi saking miskinnya ibunya cuma ngasih air dicampur tepung. Saking sedih melihat kondisi itu, Drona kemudian pergi ke Drupada untuk meminta sedikit kekayaan (bukan setengah kerajaan), tapi Drupada yang malu dihadapan dewan kerajaannya, menolak Drona dan mengusirnya. Drona kemudian bersumpah membalas dendam pada Drupada.

Hari lainnya, Parashurama sedang bagiin hartanya. Drona yang datang terlambat tidak kebagian apapun tapi Drona minta diajari pengetahuan mengenai senjata-senjata perang. Nah, ga perlu ditanyakan lagi pengetahuan mengenai alat-alat militer dan senjata perangnya darimana. Drona berbekal pengetahuan tersebut pergi ke Hastinapura dengan harapan bisa menjadi guru militer pangeran-pangeran Kurawa dan Pandawa. Untuk itu, ketika para pangeran sedang main bola dan bolanya jatuh ke sumur, Drona memperlihatkan keahliannya dengan cara mengambil bola dengan sebatang helai rumput. Alhasil, Drona kemudian dijadikan guru militer Kurawa dan Pandawa. kemudian ia mendirikan desa pendidikan, Gurukul dan semua pangeran dibawa kesana untuk didik. Selama di Gurukul ini, Drona memfavoritkan Arjuna sebagai murid kesayangannya. Gara-gara favoritin Arjuna, Drona ampe tega menolak Ekalavya/Ekalawya dan Karna jadi murid. Ekalavya saking ingin belajar ilmu memanah, membat patung Drona dan belajar secara otodidak. Hal ini kemudian ketahuan dan Drona meminta pengabdian/guru dakshina berupa jari jempol Ekalavya. Kenapa jari jempol? Supaya keahlian memanah Ekalavya ga bisa menyaingin kemampuannya Arjuna. Sebenernya Arjuna juga salah sih karena ia dijanjiin untuk menjadi pemanah terhebat oleh Drona, kemudian Arjuna menuntut Drona untuk menyingkirkan Ekalavya. Akhirnya jempol Ekalavya jadi korban.

Soal Karna, ada yang bilang kalo sebenernya Karna sempat dididik Drona tapi ketika minta diajari senjata dewa, Karna ditolak dan akhirnya pergilah belajar ke Parashurama. Versi lainnya ya Karna beneran ditolak belajar oleh Drona dan pergilah Karna ke Parashurama.

Setelah para pangeran selesai pendidikannya, para tetua mengadakan rangbhoomi atau kompetisi mempertunjukkan kebolehan, Arjuna dinobatkan sebagai pemanah terhebat oleh Drona. Karna yang tidak setuju kemudian menantang Arjuna, tapi hasilnya seri. Drona kemudian meminta guru dakshina kepada para pangeran yaitu menawan Drupada. Yup, ini bentuk balas dendam Drona kepada Drupada. Drupada akhirnya berhasil ditawan oleh Pandawa, kemudian setengah kerajaannya dipegang oleh Drona.

Dalam perang Kurukshetra, Drona menjadi pemimpin perang setelah Bhishma jatuh. Kalo dia yang jadi komandan tempurnya Kurawa, ga segan-segan tuh menggunakan senjata dewa melawan prajurit biasa dan menggunakan banyak cara kotor seperti mengeluarkan perintah untuk membantai Abhimanyu. Kelak, Krishna kemudian menyuruh Bhima membunuh gajah bernama Aswatthama dan mengumumkannya agar didengar Drona. Drona yang minta jawaban kepada Yudhisthira, Yudhisthira kemudian berbohong dan Drona kemudian meletakkan senjatanya, arwahnya keluar mencari arwah Aswatthama yang dikira sudah mati. Dalam keadaan itu, Drona dibunuh oleh Dhristadyumna.

Sejauh ini penggambaran Drona di Mahabharat Star Plus ga banyak melenceng, kecuali dimana ia dan Drupada sempat berbaikan.

20. Drupad/Drupada (Sudesh Berry)

 

Drupada yang waktu masih kecil temenan dengan Drona pernah berjanji memberikan setengah kerajaannya untuk Drona. Tapi ketika Drona menagih janjinya, Drupada yang merasa malu di depan dewan kerajaannya, menolak serta menghina Drona. Akibatnya Drona membalaskan dendam dengan meminta para pangeran Hastinapura untuk menangkap Drupada. Pandawa, terutama Arjuna berhasil menangkap Drupada dan membawanya kepada Drona. Drona kemudian mengambil setengah kerajaan dan melepaskan Drupada. Drupada yang menyimpan dendam, mengadakan upacara api/yajna kepada Dewa Siwa untuk mendapatkan putra yang bisa membunuh Drona. Dari api itulah lahir Dhristadyumna yang nanti akan membunuh Drona dan Draupadi yang kelas menjadi istri Pandawa, termasuk Arjuna, dan menjadi penyebab kehancuran bangsa Kuru.

Ketika mengetahui berita palsu mengetahui kematian Pandawa, Drupada mengadakan swayamvara untuk mencari suami untuk Draupadi dengan seperangkat tes memanah dengan harapan hanya Arjuna yang bisa memenangkannya. test itu adalah menembak mata ikan/burung hanya dengan melihat pantulannya pada sepiring minyak/air. Betul saya, Arjuna yang lolos dari insiden Lakshagriha, menyamar menjadi Brahmin dan memenangkan swayamvara tersebut. Drupada sebenarnya shock ketika mengetahui Draupadi harus menikah dengan kelima Panda sebelum menerimanya.

Pada perang Kurukshetra, Drupada memihak dan berperang di pihak Pandawa. Ia dan anak-anaknya, kecuali Srikandi/Shikandi, Dhristadyumna dan Draupadi, mati di tangan Drona.

Pada Mahabharata Star Plus, Drupada pertama kali muncul saat berita dirinya akan diserang oleh murid-murid Drona. Ia kemudian menaruh harapannya kepada Shikandhini/Srikandini yang ditakdirkan untuk membunuh Bhishma. Drupada bisa-bisa saja mengalahkan Kurawa dengan muslihat 5 Drupada dan formasi perang Cakhravyuha tapi tetep saja dikalahkan oleh Arjuna. Setengah kerajaannya diambil Drona dan dipimpin oleh Aswatthama. Drupada kemudian menyiksa para Brahmin diseluruh negeri untuk mendapatkan anak laki-laki. Drupada juga menghina Shikandhini yang seorang perempuan. Ia memaksa resi Yaj dan Upyaj untuk mengadakan upacara yajna mendapatkan Dhristadyumna dan Draupadi. Awalnya Draupadi ditolak oleh Drupada. Drupada juga memindahkan jabatan senapati kepada Dhristadyumna. Shikandhini hampir bunuh diri tapi dicegah oleh Draupadi. Drupada kemudian mengusir Draupadi, menghina Krishna dan Drona dan hampir dibantai Krishna kalo bukan dibela Draupadi. Drupada akhirnya insyaf, berbaikan dengan Drona, dan mengadakan swayamvara untuk Draupadi.

 

Gila, bokap-nyokapnya aja sepanjang ini, apalagi bahas Pandawa dan kurawa beserta teman-temannya bakal super panjang deh