Oke, gw tau pasti banyak yang ga sabar dengan para pemain Pandawa dan Kurawa. Sebelomnya nonton trailer dolo….
Lahirnya Pandava dan Kaurava
Jadi ini diaaa…..
28. Duryodhan/Duryodhana/Suyodhana – Kid (Alam Khan), Adult (Arpit Ranka)
Inget kan cerita bagaimana Gandhari melahirkan 100 anak yang menjadi Kurawa/Kaurava? Anak pertama yang muncul dari pot yang ditanam itulah yang dinamakan Duryodhan/Duryodhana dimana “dur” artinya sulit dan “yodhana” artinya ksatria/warrior. Arti lainnya yaitu “yang sulit dikuasai/dikendalikan”/unconquerable one. Katanya sih nama aslinya Suyodhana, tapi karena sifat-sifat jeleknya, maka ia dipanggil Duryodhana. Kelahiran Duryodhana diiringi dengan pertanda jelek seperti anjing dan serigala melolong, langit gelap, petir dsb dsb sehingga para tetua seperti Bhishma, Kripa dan Vidura menghimbau Dhristarashta untuk mengabaikan Duryodhana. Tapi karena cinta sebagai ayah, Dhristarashta tetap membesarkan Duryodhana.
Bersama dengan sepupunya Pandawa, Duryodhana dan adek-adeknya mendapat pendidikan militer dari Drona dan Kripacharya. Sayangnya, Kurawa itu sering banget dibully sama Bhima sehingga muncullah kebencian antara Duryodhana kepada Bhima, sampai pada tahap Duryodhana meracuni susu/kheer Bhima dan membuangnya ke sungai. As usual, yang ngomporin siapa lagi kalo bukan Shakuni/Sengkuni. Alhasil, klo menurut cerita di Star Plus, Kurawa dan Pandawa semuanya dikirim ke desa pendidikannya Drona, Oh ya, karena kebencian Duryodhana kepada Bhima yang sangat besar, konon Duryodhana punya patung besi yang dianggap sebagai Bhima dan selalu dipake buat latihan gada dan pukul-memukul.
Pada kompetisi para pangeran Hastinapura, cerita yang berarti hanyalah ketika Duryodhana mengangkat Karna sebagai raja Anga. Awalnya mungkin Duryodhana menganggap Karna adalah orang yang paling tepat melawan Arjuna, karena di Rangbhoomi ini Arjuna kemudian dinobatkan sebagai pemanah terhebat sedunia oleh Drona. Keliatan seperti oportunis abis kan, tapi Duryodhana kemudian dikenal bisa mengenali talenta seseorang tidak tergantung pada kasta dan status sosial seseorang, itu positifnya.
Duryodhana menganggap dirinyalah yang paling berhak menjadi tahta Kerajaan Hastinapura. Kenapa? Alasannya banyak dan harus gw akui cukup masuk akal.
A. Duryodhana adalah anak tertua dari raja yang sekarang memerintah, Dhristarashta
Ingat kan peliknya penobatan raja pada masa Dhristarashta dan Pandu? Aslinya sebagai anak tertua Vichitravirya, Dhristarashta berhak sepenuhnya menjadi raja. Ketika Vidura akhirnya angkat suara karena kebutaan Dhristarashta, akhirnya Pandu yang naik jadi raja. Itu pun Pandu pergi mengasingkan diri setelah dikutuk sehingga akhirnya Dhristarashta yang naik jadi raja. Pelik? Banget. Sekarang 2 raja ini punya anak tertua, Yudhisthira dan Duryodhana. Siapa yang lebih berhak? Kalo urutan lahir duluan sih ya Yudhisthira berhak, tapi kalo soal anak dari raja mana yang sedang memerintah (incumbent), IMHO Duryodhana jauh lebih berhak daripada Yudhisthira.
B. Pandava adalah anak Kunti dan para dewa, bukan anak kandung Pandu.
Itu benar. Pandava lahir dari Kunti, Madri ditambah dewa-dewa yang kemudian diakui sebagai anak-anak Pandu. Tapi tetap saja, mereka bukan anak kandung Pandu dan terlebih lagi, lahir dari dewa bukan berarti mereka lebih superior dari Kaurava yang lahirnya biasa aja, walaupun ditanam dalam tanah itu sih super ga biasa banget. Kaurava melalui pernikahan Dhristarashta dan Gandhari mewarisi garis keturunan bangsa Kuru yang sah (sebenernya garis aslinya bisa dianggap sudah punah saat Devavrat mengambil sumpah selibat sebagai Bhishma dan kematian Vichitravirya) dibanding pernikahan Pandu-Kunti dan Madri yang kemudian anak-anaknya dari dewa, yang tidak ada garis keturunan langsung dari bangsa Kuru, mengingat Pandu tidak bisa berhubungan intim dengan istri-istrinya. Perlu diingat, mengenai royal blood, bahkan Kunti sendiri cuma anak angkat Raja Kuntibhoj dibanding Madri yang memang putri dari kerajaan Madra (pantes sih doi sensi mulu ama Kunti yang lebih disayang Pandu).
Setelah kompetisi/rangbhoomi selesai, Drona kemudian meminta dakshina kepada murid-muridnya, yaitu menangkap raja Panchala, Drupada. Arjuna lah yang berhasil melaksanakan tugas tersebut sehingga ketika dibahas dalam musyawarah memalui mufakat *woi*, Dhristarashta dibawah tekanan mengangkat Yudhistira, anak tertua Pandu sebagai putra mahkota Hastinapura walaupun ia sangat ingin menobatkan Duryodhana, anak kandungnya sendiri.
Selese? Enak aja. Dengan dinobatkannya Yudhisthira, Duryodhana, Shakuni dan Karna kemudian berkomplot membangun istana Lakshagriha, istana yang terbuat dari lilin (ada yang bilang terbuat dari kayu atau bahan apapun yang mudah terbakar). Atas perintah Duryodhana, Purochana membakar istana ini (walaupun ia akhirnya ikut mati kebakaran) dan Pandawa diasumsikan mati dalam kebakaran. Kenapa asumsi? Wong aslinya Pandawa sudah diperingatkan oleh Vidura dan berhasil meloloskan diri kok.
Duryodhana dan para pangeran Hastinapura ikut serta dalam sayembara Draupadi dan as usual, semuanya gagal. Klo di Star Plus, digambarkan Karna berhasil mengenali Arjun yang saat itu menyamar sebagai Brahmin dan memenangkan sayembara tersebut. Kalo Karna tau ya pasti Duryodhana tau. Kemudian Shakuni dan Duryodhana menghaut para pangeran dan raja yang hadir dalam sayembara itu untuk menyerang Arjuna. Untung berhasil ditenangkan oleh Krishna.
Btw, ini adalah kisah bagaimana Duryodhana mendapatkan istrinya, Bhanumati, dan ini ga digambarkan di Mahabharat Star Plus. Jadi, again Duryodhana dan Karna mengikuti sayembara Bhanumati. Tapi, kali ini sepertinya Karna lagi terinspirasi oleh Bhishma waktu dulu dia melarikan Amba, Ambika dan Ambalika. Menggunakan jurus Bhishma-style #eaaa, Karna mengalahkan semua raja dalam sayembara dan melarikan Bhanumati. Bhanumati fine-fine aja nikah ama Duryodhana, tapi ia punya syarat kalo mau nikah sama Duryodhana, Karna juga harus nikah ama sahabat baiknya, Supriya. Halah, ada-ada aja ni cewek. Rupanya Bhanumati tau temennya si Supriya jatuh hati dengan Karna, makanya punya permohonan seperti itu. Karna sendiri udah punya istri bernama Vrushali/Vrishali. Tapi kemudian Karna mengabulkan permohonan Bhanumati dan menikah juga dengan Supriya.
Ketika Pandawa diketahui masih hidup dan Duryodhana juga udah keburu dinobatkan menjadi putra mahkota yang baru, untuk menurunkan tensi yang tinggi maka kerajaan dibelah dua, Hastinapura untuk Kurawa dan Khandavprastha/Kandawaprasta, yang akan dikenal sebagai Indraprashta untuk Pandawa. Duryodhana yang diundang untuk menghadiri rajasuya yagna oleh Yudhisthir terkesima oleh keindahan Indraprashta menjadi iri tapi jatuh kedalam kolam air yang dikiranya sebagai cermin. Kejadian ini membuat Duryodhana diejek “anak orang buta juga orang buta”. Katanya sih yang ngejek itu Draupadi, makanya Duryodhana menaruh dendam kepada Draupadi dan Pandawa dan merancang permainan dadu.
Permainan Dadu/Game of Dice. Yudhisthir suka banget berjudi dan main dadu. Duryodhana bermain diwakili oleh Shakuni yang super licik menggunakan dadu ajaib yang bakal selalu menang. Dari awalnya cuma taruhan kuda, duit menjadi taruhan adik-adiknya sendiri, diri sendiri sampe istri pun dipertaruhkan. Ketika semuanya kalah, Duryodhana menyuruh Pandawa untuk melepas semua baju kebesaran mereka serta menyuruh Dushashan/Dushashana untuk menyeret Draupadi ke mimbar istana dan menelanjanginya. Berkat doa kepada Krishna, Dushashana tidak berhasil menelanjangi Draupadi. Draupadi yang murka hampir mengutuk Kurawa sebelum akhirnya Dhristarashta kemudian mengembalikan semua harta kepunyaan Pandawa dan menyuruh mereka pulang. Apa daya, Duryodhana yang tidak puas mengundang mereka kembali untuk bermain dengan taruha barang siapa yang kalah akan menjalani pengasingan selama 12 tahun yang dilanjutkan dengan penyamaran di negeri orang selama 1 tahun, bila berhasil dikenali, harus menjalani oengasingan lagi. Pada saat Duryodhana dan Dushashana mempermalukan Draupadi, Bhima bersumpah akan membunuh semua Kurawa, merobek dada Dushashana dan meminum darahnya serta mematahkan paha Duryodhana dimana ia menggoda Draupadi untuk duduk di pahanya. Arjun juga bersumpah untuk membunuh Karna. Sementara Sahadev bersumpah membunuh Shakuni.
Bisa ditebak, Yudhisthira kalah dan Pandawa menjalani mengasingan selama 12 tahun dan pemnyamaran di negeri Matsya selama 1 tahun. Selama masa-masa ini, Duryodhan beserta Karna menaklukan berbagai kerajaan, termasuk kerajaan yang sebelumnya berpihak pada Pandawa. Kerajaan-kerajaan inilah yang nantinya akan berperang di pihak Kurawa saat perang Kurukshetra nanti.
Menurut beberapa sumber yang beredar di diskusi india-forum.com, sebenernya memang Duryodhana punya sifat-sifat jelek. Tapi selama masa pengasingan Pandawa, ia bahkan menjadi raja yang adil dan bijaksana. Bahkan di suatu daerah bernama Pouverazy Kerala kalo ga salah, terdapat kuil yang menyembah Duryodhana sebagai dewa. Konon katanya di tempat itu, Duryodhana kelelahan saat melacak Pandawa kemudian meminta air pada seorang ibu tua yang rakyat biasa. Saat si ibu mengetahui bahwa ia memberikan air pada seorang bangsawan dan ketakutan akan dihukum, Duryodhana justru menenangkan si ibu, bahkan menghadiahkan tanah serta mendirikan kuil pemujaan dewa. Dewanya sih awalnya kosong gitu sampai penduduk disana memutuskan untuk memuja Duryodhana, Karna dan Bhanumati sebagai dewa.